Kamis, 07 Mei 2009

KRISIS

KRISIS
mei 07, 2009
IMF: Asia Akan Pulih Tahun 2010



BEIJING. Perekonomian Asia bisa mulai pulih tahun depan dengan disokong oleh permintaan ekspor yang menguat dan stimulus. Hal ini dikatakan oleh International Monetary Fund, hari ini (23/3).

Perdagangan yang digelindingkan di Asia telah tergencet lebih parah dari yang diprediksikan semula lantaran kemerosotan perekonomian global yang paling buruk sejak 1930; meskipun banyak ekonom kini lebih kuat ketimbang krisis yang pernah menerpa Asia pada 1997.

“Pemulihan yang paling sederhana, diproyeksikan akan berlangsung pada 2010, dengan disokong oleh peningkatan pertumbuhan global dan dorongan dari kebijakan fiskal yang makin luas maupun kebijakan moneter,” tegas IMF.

Jepang, raksasa perekonomian Asia, bakalan mengantongi pertumbuhan sebesar 0,5% di tahun 2010 setelah tergerus 6,2% tahun ini. Korea Selatan, Taiwan dan negara-negara industri anyar lainnya juga diprediksikan akan tumbuh 0,8% setelah terkikis 5,6% tahun ini.

Pertumbuhan China, India dan emerging market lainnya, diprediksikan akan melonjak sebesar 5,3% setelah terjungkal 3,3% tahun ini. 185 negara memberi nasihat pada pemerintah dalam pengembangan perekonomiannya dan menyediakan utangan untuk menyeimbangkan masalah pembayaran.

Namun, IMF juga memperingatkan perekonomian Asia yang akan menghadapi risiko jika permintaan global melemah lebih lanjut. IMF menegaskan, negara-negara di Asia bisa melakukan hal yang lebih banyak lagi untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekspor dengan mendorong konsumsi domestik.

Dus, tantangan utama negara-negara Asia adalah untuk mengurangi ketergantungan ekspor sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Meski China, Jepang dan negara lain telah merilis rencana stimulus, namun masih ada ruang yang cukup besar untuk mendorong pertumbuhan domestik.

Asia telah diprediksi untuk tidak terlalu menderita oleh gebukan krisis lantaran kuatnya perbankan dan minimnya penyerapan kredit perumahan AS. Namun, Asia tak bisa terhindarkan dari kolapsnya perdagangan.

China telah menunjukkan sinyal-sinyal pemulihan, dengan produksi pabrikan di bulan Maret dan penjualan otomotif telah menunjukkan peningkatan. Hal ini disurung oleh stimulus China sebesar 4 triliun yuan atau setara dengan US$ 586 miliar. Namun, ekonom memperingatkan, lonjakan yang dicapai ini akan terkikis jika perdagangan terus merosot.

Pertumbuhan China diprediksikan meningkat 7,5% pada tahun 2010 setelah tumbang 6,55% tahun ini. Perekonomian India juga diprediksikan akan naik 5,6% tahun ini setelah menyusut dari 7,3% tahun 2008 menjadi 4,5% di tahun ini.

Penyusutan di Asia yang paling besar, yaitu Singapura yang sangat bergantung pada perdagangannya, diprediksikan akan terjungkal 10% tahun ini dan ditambah lagi 0,1% tahun depan.

Pemerintah harus siap untuk menggunakan dana publik untuk memperkuat perbankan dan membereskan beragam permasalahan sebelum mereka berdampak pada institusi yang kini masih terbilang “sehat”.

IMF mencatat, India, Indonesia, China dan Jepang telah mencoba untuk menopang stabilitas keuangannya dengan memperbesar kredit korporasi, memperbesar garansi deposit bank dan kebijakan lainnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda